JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR DAN FOLLOW BLOG INI YACH TEMAN-TEMAN.....^___^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kalian Boleh Copas atau nyumut2 isi blog ini tapi untuk Artikel yang diijinkan yah itupun dengan syarat
HARUS CANTUMKAN FULL CREDITNYA!!!
jika mencuri hasil karya tulisan orang lain, bagaimana tulisanmu juga mau diapresiasi orang lain?
yuk mari kita saling mendukung satu sama lain \^o^/
Makasih udah mau mampir

baca novel dan FICTION bersambung karanganku di blog

Minggu, 12 Desember 2010

Yuk ngerancang sebuah FILM



Film adalah salah satu media pesan komunikasi. Dalam film mungkin banyak pesan yang tidak sampai kepada khalayak (penonton), hal in dikarenakan kurangnya visualisasi yang sesuai, sehingga pesan yang ingin disampaikan sang sutradara tidak dapat diterima masyarakat (penontonnya). nah.. oleh karena itu dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang sebelum membuat film, yang namanya manajemen produksi film. yang dilakukan saat pra produksi film.
Langkah - Langkah Manajemen Produksi FILM
1. Merancang Produksi Film:
aktifitas merumuskan pesan, bentuk, karakter, cara/teknik.
2. Merancang Proses Pembuatan:
aktifitas merumuskan segala kegiatan dalam rangka mewujudkan rancangan produk film
3. Menjadwalkan Proses Pembuatan Produk Film:
menyusun waktu yang akan digunakan untuk melaksanakan proses pembuatan film/sinetron
4. Menyusun Pembiayaan/Budget:
menyususn biaya yang diperlukan untuk pembuatan produk yang telah ditetapkan
5. Melaksanakan Pembuatan Produk:
melaksanakan persiapan, melaksanakan shooting, editing, mixing, ilustrasi musik dan effect
6. Melacak Kemajuan:
membuat laporan shooting, editing sampai pembuatan effect
7. Merevisi rencana:
melakukan shooting ulang, memperbaiki anggaran biaya, memperbaiki editing dan sebagainya

Semua yang disebutkan dalam butir 1-4 dapat disebut proses perencanaan yang disebut rancangan/disain. Orang yang bertanggung jawab dalam proses tersebut disebut juga Perancang Produksi/Production Designer.
Mengenai istilah ini terdapat perbedaan penggunaanya. Di Amerika, Production Designer, bisa berarti Perancang Tata Visual atau Art Director sebuah film dan dapat disebut juga Perancang Produksi Film.


Merancang Produk Film berarti merumuskan pesan-pesan agar dapat digunakan sebagai dasar pikiran dalam menjelmakan bentuk-bentuk fisik atau elemen audio visual lainnya.
FUNGSInya Adalah untuk menetapkan rumusan pesan-pesan, baik dalam bentuk imej maupun visual yang akan disampaikan pada penonton sebagai sasaran/tujuan yang akan dihasilkan/diproduksi.


Proses/aktifitas Merancang Produk Film:
1. Analisa Skenario
2. Breakdown Skenario
3. Survey/Hunting
4. Merumuskan Hasil Hunting
5. Merumuskan Director Shot/Shooting Script
6. Merumuskan Floor Plan dan Blocking Kamera
7. Pembuatan Story Board



1. Analisa Skenario

Skenario Film adalah blue print atau rangkaian penuturan sinematik dari sebuah cerita. Dari sebuah skenario dimulailah aktifitas sebuah produksi film.
Melakukan Analisa Skenario Film adalah upaya untuk mengungkapkan/pembedahan pembahasan terhadap:
1. Cerita dan isi cerita
2. Tokoh cerita
3. Struktur penuturan dramatik (Pembukaan, Tengah, Akhir)
4. Konstruksi dramatik (Konflik, Suspense, Surprise, Keinginn Tahu, Kesalah-pahaman)
5. Tangga Dramatik 6. Penyajian informasi 7. Kekuatan khusus

Fungsi Analisa Skenario:
Untuk merumuskan pesan yang akan disampaikan dalam film tersebut, yang sekaligus juga berarti merumuskan tujuan film tersebut.
Merupakan pembahasan guna menguji apakah pesan-pesan tersebut telah tersampaikan berdasarkan materi setiap scene.
Untuk menguji apakah pesan-pesan telah terangkum dalam skenario. Analisa juga digunakan untuk merumuskan rancangan tata visual dan karakter-karakter pendukung cerita.



2. Arti Dan Fungsi Breakdown Skenario

Dalam arti harafiah, breakdown berarti penghancuran. Dalam pengertian dunia pembuatan film, breakdown berarti upaya pemilahan, pengelompokan, dan menyusun rincian bagian-bagian dari sebuah skenario.
Brekdown skenario berfungsi sebagai upaya untuk membuat rincian-rincian dari bagian-bagian skenario baik secara menyeluruh maupun menurut bagian kerja yang memerlukan.
Yang diBREAKDOWN adalah:
1. Nomor Scene
2. Lokasi/set
3. Interior/exterior atau didalam/diluar
4. Night/day atau Malam/Siang
5. Tokoh atau Pemain
6. Tata Visual; Kostum, properti
7. Keterangan mengenai Kejadian atau catatan khusus

Breakdown terdiri dari: Master Breakdown yang memuat ketujuh butir diatas secara menyeluruh.



3. Survey/Hunting

Fungsi dari survey / hunting adalah untuk mengetahui atau mencari informasi yang diperlukan tentang tempat, suasana, keadaan, tata visual.
1. Survey/hunting lokasi, yang dikumpulkan/dirumuskan yaitu: kepemilikan lokasi, keamanan, transportasi, lingkungan, akomodasi dan informasi lain sesuai target planning.
2. Survey Kostum berkaitan dengan model kostum, kesesuain dengan budaya lokal yang diambil dalam film atau sinetron. – sewa, pinjam, beli?
3. Survey Properties, meliputi kelengkapan properties, — sewa, pinjam, beli?
4. Survey peralatan (Genset, lighting, kamera, editing, mobil, materi/logistik)


Langkah-langkah dalam survey:
1. Menetapkan sasaran atau tujuan survey; informasi apa yang ingin didapatkan.
2. Menyusun aktifitas apa yang akan dilakukan, misalnya mencari informasi dari orang lain yang pernah survey atau yang memiliki pengalaman tentang suatu tempat dan alat (informasi sekunder) selain datang sendiri.
3. Menetapkan personil, tugas dan tanggungjawab secara tertulis dan jelas.
4. Merumuskan/menyusun jadwal kerja hunting.
5. Menyusun budget untuk survey
6. Melaksanakan survey sesuai rencana
7. Controling


4. Arti Dan Fungsi Merumuskan Hasil Hunting

Merumuskan hasil hunting berarti menyusun laporan atau merekam informasi, menjadi data-data atas pengamatan atau peninjauan dan pencarian sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dan laporan tersebut digunakan oleh berbagai pihak. Informasi yang didapatkan digunakan untuk menyusun rencana desain set, rancangan kostum, rancangan properties dan spesial efek oleh bagian tata visual.
Sebagai bahan penyusunan rancangan teknis bagi bagian kamera dan suara. Dalam survey atau hunting, informasi yang harus didapatkan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keperluan produksi, baik mengenai lokasi/set, propertis, dan keperluan tata visual lainnya.
Merumuskan hasil hunting merupakan aktifitas kreatif bagi tenaga kreator tata visual, observasi lingkungan bagi bagian teknis (kamera dan suara). Hasil survey merupakan keperluan untuk menyusun director shot/shooting script.

5. Arti dan Fungsi Merumuskan/Menyusun Director Shot

Merumuskan Director Shot/Shooting Script/Skenario Sutradara adalah proses kreatif seorang sutradara dalam menyusun konsep penyajian dari sebuah skenario menjadi bentuk shot, adegan yang akan dilakukan, maupun aktifits-aktifitas yang akan direkam/dishoot. Dalam menyusun director shot, seorang sutradara menggunakan hasil rumusan analisa skenario, desain rancangan tata visual yang telah disiapkan oleh penata visual/artistik.

Director shot berfungsi sebagai patokan/konsep penyajian secara teknis yang menjadi pegangan kerja dari sektor produksi dalam melakukan rekaman gambar maupun aktifitas selanjutnya

6. Arti Fungsi Merumuskan Teknik Perwujudan Shot

Merumuskan teknik perwujudan shot adalah kelanjutan dari director shot yang diterapkan diatas keatas kertas berupa denah set dalam bentuk sket sket posisi kamera dan posisi pemain dalam sebuat lokasi/setting.
Hal ini termasuk berbagai gerak kamera dan artis sesuai konsep yang telah ditetapkan sutradara dalam director shotnya.
Hal diatas berfungsi sebagai pedoman teknis bagi setiap unsur pelaksana yang terlibat dalam produksi dan perekaman gambar. Hal ini akan menjadi konsep dari para crew di tiap unsur/bagian kerja masing-masing sesuai tanggungjawabnya.


7. Arti Fungsi Story Board

Story Board adalah sket gambar yang berisikan shot-shot yang berasal dari director shot.
Story Board dapat berupa gambar shot demi shot bisa pula gambar sket dari sebuah scene.
Secara visual inilah yang dijadikan pegangan dan rancangan dalam pengambilan gambar.
Bila Story Board sudah disepakati semua unsur maka akan dijadikan acuan dan standart atas tujuan dari produksi yang ingin dicapai.
Dalam Film Iklan (Komersiil) Story Board merupakan acuan yang sangat mengikat.
Perbaikan, improvisasi dan pengurangan atau perubahan yang ingin dilakukan dapat terjadi dengan leluasa dibandingkan dengan melakukan shooting ualang atau re-take. Biaya Story Board jauh lebih murah daripada melakukan perbaikan setelah shooting.
Bahasa gambar/bahasa televisi akan nyata pada Story Board ini, dan lebih jelas dibandingkan bahasa verbal yang kita katakan. Dengan Story Board, konsep nyata dari visual imej lebih konkret dan dapt menyertakan semua unsur yang ada untuk terlibat secara aktif dan kreatif.

Perbaikan, improvisasi dan pengurangan atau perubahan yang ingin dilakukan dapat terjadi dengan leluasa dibandingkan dengan melakukan shooting ualang atau re-take. Biaya Story Board jauh lebih murah daripada melakukan perbaikan setelah shooting.
Bahasa gambar/bahasa televisi akan nyata pada Story Board ini, dan lebih jelas dibandingkan bahasa verbal yang kita katakan. Dengan Story Board, konsep nyata dari visual imej lebih konkret dan dapat menyertakan semua unsur yang ada untuk terlibat secara aktif dan kreatif.

credit: materi matakuliah manajemen produksi AV by pak sugeng winarno (dosenqhu) +poto by kine klub UMM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LISTEN MY SONG NOW.. YOU MUST LIKE IT!!!